Pernah ada seorang bapak datang bertutur,
hidup bagai sebuah perjalanan, begitu katanya. Ada saatnya naik dan ada saatnya
turun. Diusianya hampir setengah abad, dirinya menikmati kesuksesan sekaligus menderita
penyakit yang cukup berbahaya. penyakit
lever yang dideritanya adalah penyakit
pengantar maut. Namun pada saat yang mencekam itu... suara adzan terdengar
menusuk hatinya, membuka hatinya,
sebuah kesadaran untuk menuju jalan yang
selama ini diabaikannya. Duduk terbaring dirumah sakit tidaklah menyenangkan.
Hari-harinya terasa panjang dan menjenuhkan. Tiba-tiba dirinya didatangi
seorang suster menanyakan apakah ia sudah sholat. Dirinya tak pernah mengira
mendapatkan pertanyaan itu. Ia terpukul, Ia sadar bahwa dirinya bukanlah
seorang mukmin yang baik namun dihati kecil hanya ada keinginan menjadi orang
taat kepada Allah. Disaat suster itu meninggalkannya , pertanyaaan itu
membuatnya merenung lebih dalam. Tak tahu kenapa begitu setiap kali mendengar
suara adzan hatinya bergetar. Dalam hati ia berjanji, bila sembuh akan rajin sholat
lima waktu. Setelah keadaannya sembuh, Dirinya
mulai belajar sholat dengan baik. Istri dan
anak-anak mendukung bahkan terkadang sholat berjamaah. anak- anak suka tertawa
jika dirinya menjadi imam sebab tidak biasa jadi imam sholat. Katanya bapaknya
lucu
kalo jadi imam. Ditengah kebahagiaan
keluarga, dirinya sedang giat belajar sholat. keluarganya diuji, dikagetkan
oleh berita bahwa putra pertamanya meninggal karena kecelakaan. Ditengah
dirundung duka, 'Usaha saya bangkrut dan saya memulai lagi
semuanya dari nol, ' tuturnya. Ia goyah, ia
terguncang, berpikir begitu lama. Banyak
pertanyaan yang muncul dikepalanya, kenapa
disaat ingin menjadi orang yang taat, Allah Subhanahu Wa Ta'ala malah
memberikan ujian seberat ini? Ia menjadi teringat sewaktu keluar rumah sakit,
ia memohon agar diberikan kekuatan maka
Allah memberikannya kesulitan dan kesulitan itu yang membuatnya menjadi
kuat untuk bisa menjalankan perintahNya.
Dulu ia gemar minum-minuman keras bahkan ia tergolong pecandu berat namun sejak
bertaubat dirumah sakit, ia tidak pernah lagi minum-minuman keras hingga sekarang
tidak pernah tergoda. iman dihatinya telah memberikan ketentraman bahkan
dikeluarganya lebih
bahagia ketika kumpul bersama. Walaupun
kebahagiaannya dihempas badai semakin
mengokohkan keimanannya kepada Allah.
Begitulah Allah hendak menguji kesungguhan hamba-hamba Nya yang ingin kembali
pada jalan Nya. Dan tidaklah DIA menguji seseorang diluar batas kemampuan.
Dengan kasih sayang Nya , Allah tidak akan membiarkan hamba Nya terus larut
dalam kesedihan. 'Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah segala karuniaMu,'
demikian tuturnya. Allah subhana wa Ta'la berfirman : " Barangsiapa
bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan
memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka . Dan barangsiapa yang
berserah diri kepada Allah, niscaya
Allah akan mencukupkan keperluannya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya.
Sesungguhnya Allah telah mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah
niscaya Dia menghapus kesalahan- kesal ahannya dan melipatgandakan pahalanya.
(QS. ath-Thalaq: 2-3).
Sahabatku, mari aminkan doa ini semoga
Allah mengubah kesulitan menjadi kemudahan, kesedihan hati menjadi bahagia “Ya
Allah, kami berlindung kepada-Mu dari kelemahan, sifat malas, penakut, sifat
bakhil, kerentanan, dan siksa kubur. Ya Allah, berikanlah ketakwaan kepada jiwa
kami , dan sucikanlah ia, Engkaulah penolong dan pelindungnya. Ya Allah, kami berlindung
kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, jiwa yang
tidak pernah puas dan doa yang tidak di kabulkan.” (H.R. Muslim)
Aamiin yaa Robbal alamin ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar