1. Dalam penulisan alamat surat umumnya
adalah :
paling atas nama yang dituju, berikutnya
alamat kemudian terakhir adalah nama tempat (kota/kabupaten, propinsi, Negara).
Orang Jepang menulisnya terbalik : paling
atas adalah nama tempat (Negara, propinsi, kabupaten) dan yang terakhir adalah
nama yang dituju. Alasannya: tukang pos kan nyortir suratnya kan berdasarkan
nama tempat. mulai dari kode Negara, kode wilayah,
kemudian baru nama alamatnya. Mereka tidak berkepentingan
dengan nama orang yang dituju.
2. Tulisan huruf kanji di badan kendaraan
(bus, truk) selalu dari depan ke belakang. Alasannya bagian kendaraan yang
muncul dulu adalah kepalanya, baru diikuti bagian belakang. Karena itu tulisan
pada badan kendaraan sebelah kanan terbalik.
3. Untuk menuliskan kata atau istilah yang
berasal dari bahasa asing, bangsa Jepang menyediakan huruf khusus, yaitu huruf
eKatakanaf yang mempunyai bunyi kata sama dengan huruf eHiraganaf.
4. Di Jepang, angka g4 dan g9 tidak
disukai. Sehingga sering tidak ada nomer kamar g4 dan g9. g4 dibaca gshih yang
sama bunyinya dengan yang berarti gmatih. Sedangkan g9 dibaca gkuh yang sama
bunyinya dengan gkurushiih (sengsara).
5. Sebagai tanda tangan, orang Jepang
menggunakan cap yang disebut ehankof atau einkanf. Cap ini dimensinya kecil
dengan diameter kira-kira 2 cm dan berupa semacam kaligrafi huruf kanji.
6. Di pasar elektronik Akihabara, Tokyo,
harga barang- barang elektronik untuk jenis yang sama di toko manapun hampir
sama, yang beda adalah diskonnya.
Karena itu, setiap penjual selalu membawa
kalkulator untuk tawar menawar diskon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar